Rabu, 23 November 2011

tausiyah ulama mujahid


JAKARTA (Arrahmah.com) – Melalui Ustadz Hasyim, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) mengeluarkan tausiah terbarunya. Dari laman facebook Ustadz Hasyim yang malam ini, Kamis (10/11/2011) tersebarluaskan, Ustadz ABB berpesan kepada ummat Islam agar berani mengadakan revolusi untuk tujuan menegakkan Negara Islam. Berikut tausiah lengkap beliau!
Saudara-saudara. Kewajiban terpokok bagi Ummat Islam adalah meluruskan Sistem Negara ini kembali kepada Islam Kaffah. Sebab ini merupakan tuntutan Tauhid. Orang islam yang tidak menyetujui perubahan sistem negara ini kepada Islam yang Kaffah (mulai dari negara sampai dengan undang undang), maka orang itu sudah Murtad. karena berarti menyetujui sistem kekafiran.
Oleh karena itu sudah saatnya Ummat Islam berani mengadakan Revolusi untuk tujuan ini.
InsyaAlloh Fie Sabilillah kalaupun ada yang mati InsyaAlloh matinya Syahid. Yang perlu diperhatikan bahwa semua fitnah yang menimpa ummat islam tidak mungkin bisa diatasi kecuali dengan mengubah sistem menjadi Negara Islam.
Semoga Ummat Islam menyadari kewajiban pokok ini yang selama ini dikaburkan oleh ulama’ ulama’ Suu’ dan Jama’ah Islamiyyah yang menjual Aqidahnya Kepada Thoghut.
(M Fachry/arrahmah.com)

Sabtu, 05 November 2011

Untold Story

The Untold Story: Kisah-kisah nyata syaikh Usamah bin Ladin yang belum pernah dipublikasikan (2)

Fadly
Kamis, 3 November 2011 11:25:57
(Arrahmah.com) – Dalam artikel kali ini, Asadul Jihad ats-Tsani kembali menuturkan beberapa pengalaman pribadinya dan orang-orang dekat syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah selama menemani syaikh Usamah. Masa-masa bombardir total pesawat perang AS dan ISAF terhadap mujahidin Al-Qaeda yang mengundurkan diri dari Afghan ke perbatasan Pakistan melalui jalur pegunungan Tora Bora meninggalkan banyak kenangan indah, menegangkan, dan terkadang lucu.

Pertempuran di pegunungan Tora Bora, Afghanistan, dimulai pada tanggal 20 Rajab 1422 H bertepatan dengan tanggal 7 Oktober 2001 M.  Lusinan pesawat tempur Amerika meraung-raung dan memuntahkan timah panas ke parit-parit di sekitar pengunungan Tora Bora. Tidak hanya itu saja pesawat jenis B 52 dan C 130 itu pun menghujani pegunungan yang wilayahnya tidak lebih dari satu mil persegi tersebut dengan Smart Bomb (bom cerdas), bom-bom cluster dan juga bom pembakar gua.
Pergunungan Tora Bora yang dibom tentara salibis penjajah
Mereka ingin membumi hanguskan tempat yang kecil ini dan memusnahkan dari muka bumi. Para pemimpin Amerika yakin akan keberadaan Syekh Usamah bin Ladin ditempat tersebut. Siang dan malam tidak berlalu kecuali ada pesawat tempur yang melintas dengan bom bardir dahsyat setiap menitnya. Hal ini terus berlangsung hingga pertengahan Ramadhan, jadi bombardier tersebut berlangsung kurang 45-an hari.
Syaikh Usamah bin laden (rahimahullah) dan Syaikh Aiman Azh Zawahiri (hafizahullah)
Sementara itu, Syekh Usamah bin Ladin, bersama sahabat setianya Syekh Ayman Az-Zawahiri, dan sekitar 300an mujahid terus bertahan dengan hanya berharap ridho dan pertolongan Allah swt dari serangan dan bombardir Amerika yang tiada habisnya. Dengan Suhu 10 derajad dibawah nol mereka menggali Khandaq (Parit pertahanan) sebanyak seratus buah, dengan rata-rata satu khandaq untuk berlindung 3 mujahid di area yang tidak lebih dari satu mil persegi. Mereka melakukan itu untuk menghindari lebih banyak korban yang jatuh akibat bombardir pasukan Amerika. Satu pesawat bisa melintas lebih dari 2 jam, dan satu kali tembakan berisi 20 sampai 30 bom.
Berikut ini kisah selengkapnya, dituturkan oleh salah seorang pelaku sejarah yang masih hidup.
Kisah #16:
Syaikh Usamah bin Ladin adalah orang yang terakhir kali turun dari pegunungan Tora Bora di bawah bombardir senjata berat yang terjadi di awal perang salib di Afghanistan. Setelah beliau yakin bahwa semua ikhwah telah turun, maka beliau baru turun. Ini beliau lakukan lantaran sangat cintanya beliau kepada para pengikutnya.
Demi Allah, alangkah baiknya engkau wahai Usamah.
Kisah #17:
Ada kisah-kisah lucu bersama beliau. Di antaranya adalah ketika ada seorang ikhwah dari Hijaz –ikhwah ini terkenal suka bercanda–, dia masuk salah satu parit pertahanan di Tora Bora, ketika Amerika membombardir Afghanistan. Namun dia tidak tahu parit pertahanan siapa yang dia masuki tersebut. Dia pun masuk dan mendapatkan ada beberapa orang yang sedang duduk, yang di belakang mereka ada lampu. Saking gelapnya tempat tersebut sehingga tidak ada cahaya sama sekali meski siang hari.
Ikhwah kita ini sekarang telah berada di dalam parit pertahanan dan tidak dapat melihat wajah orang-orang yang ada di sana. Namun dia dapat melihat bahwa ada beberapa orang yang duduk di sana. Maka ia pun mengatakan dengan suara yang tinggi: “Wahai para pemuda, as ssalamu ‘alaikum, apa kabar antum? Bagaimana kondisi antum?”
Para ikhwah yang berada di dalam parit pertahanan itu pun tertawa. Ikhwah dari Hijaz itu pun mengatakan dengan suara keras: “Beritahukan saya siapa antum, wahai para pemuda, saya tidak dapat mengenali wajah-wajah  yang baik ini!!” Dia lalu bertanya: “Siapa namamu akhi?” Orang yang ditanya pun menjawab: “Saya saudara antum, Aiman Azh- Zhawahiri!”
Ikhwah kita ini pun menelan ludahnya dengan susah, dan mengatakan: “O, ya!” Sementara ikhwah-ikhwah yang lain tertawa melihat kejadian itu. Ikhwah dari Hijaz itu terus bertanya kepada yang lainnya: “Antum, siapa antum?” Orang yang ditanya itu pun menjawab: “Saya saudara antum, Usamah bin Ladin!!”
Spontan ikhwah kita yang satu ini mengatakan: “Maaf ya Syaikh, maaf. Mana kepala antum, berikan kepadaku biar kucium kepala antum, juga kepala Syaikh Aiman …!”
Syaikh Usamah bersama para Mujahidin al Qaeda
Sementara ikhwah yang lain pun terus tertawa. Mereka balik bertanya: “Antum sendiri siapa?” Dia menjawab: “Saya Fulan… “ Maka Syaikh Usamah pun mengatakan kepadanya: “Selamat datang, bagaimana keadaan antum, apa ada yang kurang…???
Ikhwah tersebut menjawab: Saya salah masuk, maaf … maaf…”
Semoga Allah menjagamu, wahai Syaikh Usamah, dan semoga Allah menganugerahkan kepadamu teman-teman dekat yang baik.
Kisah #18:
Salah seorang ikhwah merupakan seorang komandan regu mujahidin berangkat ke Tora Bora. Orangnya serius dalam berbicara dan bersikap. Ia baru saja menempuh perjalanan empat jam dari bawah sampai puncak Tora Bora. Ketika sampai ke tempat para ikhwah, ia masuk ke salah satu parit pertahanan. Di sana ia mendapati para ikhwah sedang duduk dan mereka membuat sebuah perapian penghangat lantaran sangat dinginnya cuaca.
Sang komandan ini pun menyalahkan para ikhwah yang duduk-duduk tersebut. Ikhwah kita sang komandan ini telah kelelahan dan penat setelah melakukan perjalanan. Ia mengucapkan salam dan meletakkan suthrah —- sleping bag — nya. Para ikhwah pun menyambutnya dan mengatakan kepadanya: “Selamat datang, silahkan istirahat!”
Dengan nada menyalahkan apa yang mereka lakukan tersebut, ia menjawab: “Kita banyak kesibukan, kita tidak selayaknya duduk-duduk!!!” Sang komandan pun keluar. Kemudian ketika kembali, ia dapatkan suthrahnya dalam keadaan terbuka dan nampak habis diperiksa. Para ikhwah memeriksanya karena khawatir ada chip di dalamnya karena para ikhwah tidak dapat melihat wajah sang komandan tadi.
Sang komandan tersebut melihat kepada para ikhwah sambil mengatakan: “Hasbiyallah wa ni’mal wakil.” Ia mengulangnya beberapa kali sambil mengumpulkan segala keperluannya untuk merubah posisi parit pertahanan. Sang komandan tersebut juga tidak menanyakan siapa-siapa saja ikhwah yang ada di situ, karena dia orangnya serius dan tidak suka banyak bicara.
Ketika sudah keluar, dia baru tahu ternyata Syaikh Usamah dan Syaikh Aiman berada di dalam parit pertahanan tersebut. Iapun menyesal atas sikapnya dan kenapa tidak ikut duduk-duduk bersama, karena segala kebaikan dan manfaat ada dalam majlis tadi.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah #19:
Di antara ucapan beliau yang dapat diceritakan adalah tatkala datang seseorang yang belum pernah ikut jihad dan belum pernah berperang sebelumnya, kemudian mengatakan kepada Syaikh Usamah: “Kalau antum lakukan begini dan begitu tentu lebih baik. Kalau antum tidak lakukan ini dan itu tentu lebih afdlal.”
Maka Syaikh Usamah menjawab kepada orang tersebut dengan kata-kata yang agung yang ditulis dengan tinta emas. Beliau mengatakan: “Sesungguhnya jihad itu adalah puncak tertinggi dalam Islam. Orang yang berada di puncak sesuatu akan dapat melihat semua yang ada di bawahnya dengan jelas. Lain halnya dengan orang yang berada di bawah.”
Syaikh Usamah sewaktu di kamp Ma'sadatul Jihad, Afghanistan
Allahu akbar… Allahu akbar … walillahil hamd
Kisah #20:
Jika antum bertanya tentang ketawadhu’an Syaikh Usamah, maka antum tidak akan payah mencari jawabannya.
Syaikh Usamah sewaktu di front jihad Afghanistan
  1. Beliau selalu berkeinginan untuk tinggal di front-front pertempuran. Akan tetapi para ikhwah selalu menyarankan beliau untuk tetap tinggal di kamp-kamp dan pos-pos penerimaan tamu dan utusan. Karena banyak dan sering sekali utusan yang datang untuk bertemu beliau, sepanjang tahun. Baik dari kalangan ulama — sebagian ada yang diumumkan terang-terangan dan sebagian lagi ada yang disembunyikan identitasnya —, mujahidin, jurnalis, bussinesman, dan berbagai macam tamu yang memiliki tujuan yang berbeda-beda.
  2. Beliau tidak pernah membiarkan tamu beliau tanpa beliau sambut. Beliau menyambut semua orang dengan lapang dada, dari manapun mereka datang tanpa ragu ataupun khawatir.
    Sampai-sampai ada yang datang kepada beliau untuk pertama kalinya, ia mendekati beliau dengan wajah yang ceria. Maka para pengawal beliau pun berusaha untuk memeriksa orang tersebut, akan tetapi Syaikh Usamah menyuruh para pengawal beliau tersebut untuk membiarkan tamu tersebut.
    Sering kali para pengawal Syaikh Usamah tersebut merasa khawatir terhadap para tamu baru. Di antara mereka ada yang datang langsung mencium kepala beliau atau memeluk beliau. Ketika para pengawal beliau panik, beliau langsung melarang mereka. Beliau ingin menyambut mereka dengan penuh penghormatan melebihi penghormatan para tamunya. Ada tamu dari Arab dan non Arab. Mereka datang dengan langsung menyeruduk untuk memeluk dan mencium beliau. Beliau pun selalu menyenangkan dan memuliakan mereka secara maksimal.
  3. Beliau selalu memantau kondisi para ikhwah yang ada di front, rumah sakit, klinik, dan rumah-rumah penerimaan tamu. Seolah seluruh hidupnya itu hanya untuk menanyakan bagaimana kondisi ikhwah dan berkeliling mengecek kondisi mereka.
  4. Setiap ikhwah masing-masing merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling dicintai oleh Syaikh Usamah. Dan setiap orang yang pernah duduk bersama beliau pasti mencintainya sejak pertama kali melihat beliau.
  5. Beliau duduk di mana saja bersama ikhwah yang lain untuk makan, tidak ada tempat khusus untuk beliau. Beliau makan seperti apa yang para ikhwah makan. Seolah beliau adalah sama dengan yang lain dan bukan amir mereka atau komandan mujahidin dan muslimin. Beliau mengambilkan daging dan lauk dengan tangan beliau untuk orang yang berada di dekat beliau.
Duh alangkah ruginya orang yang belum pernah duduk dan bergaul bersama beliau …
Kisah #21:
Beliau terkadang bermain dan bercanda dengan para ikhwah. Di antara hal lucu lainnya, pernah ada seorang ikhwah datang dalam keadaan marah dan mengatakan kepada beliau: “Saya tidak mau tinggal di Afghanistan!! Saya tidak mau kesenangan dunia!! Saya mau pergi ke Chechnya saja dan berperang di sana!!!”
Sedangkan Syaikh Usamah dalam keadaan duduk di tempat duduknya yang sederhana. Maka beliau mengambil satu genggam tanah di dekatnya dan beliau lihat. Dengan bercanda beliau mengatakan sambil melihat ke tanah tersebut: “Apakah ini yang dimaksud kesenangan dunia??!”
Kisah #22:
Ada seorang ikhwah dari Hadhramaut (Yaman, edt) yang biasa mengikuti adat istiadat suku sedang terkena bawasir. Syaikh Usamah pun menyarankannya agar berobat dengan madu dan lainnya. Namun ikhwah tersebut tidak sanggup menahan sakit sehingga ia memilih operasi. Beberapa saat kemudian ikhwah tersebut bertemu dengan Syaikh Usamah dan Syaikh pun bertanya tentang sakitnya untuk meyakinkan kondisinya. Ikhwah tersebut menjawab bahwa telah melakukan operasi untuk menghilangkan bawasirnya.
Dengan nada bercanda, Syaikh Usamah memegang jenggotnya yang tidak terlalu lebat, dan berkata: “Yaa laumaaah !!! Yaa Laumaah !!” (Wah sayang…! Wah sayang…! Ungkapan yang digunakan seseorang yang menyayangkan sesuatu terjadi, —pen.)
Karena ikhwah kita yang satu ini termasuk orang yang kuat memegang adat. Seolah Syaikh Usamah dengan nada bercanda mengatakan kepadanya, kenapa engkau mau dioperasi? (Karena mungkin secara adat membuka pantat itu sangat aib bagi seseorang –pen.)
Ikhwah itu tadi pun secara spontan menyahut: “Aduh .. aduh .. yaa laumaah! Kenapa engkau tidak bilang sebelumnya, wahai Syaikh …”
 Bersambung, insya Allah….
(unwanul falah/arrahmah.com)

Khutbah Idhul Adha

Pesan Idul Adha Amir Imarah Islam Afghanistan, Mullah Muhammad Omar Mujahid

Hanin Mazaya
Sabtu, 5 November 2011 09:44:36
(Arrahmah.com) – Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.  Allahu Akbar, Allahu Akbar!  Laailahaillallah, Allahu akbar!  Segala puji hanya untuk Allah, Maha suci Dia.
Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam dan salawat tercurah untuk pemimpin para Mujahid, imam para Rasul, guru kami dan Nabi kami dan atas keluarga dan sahabatnya.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.  Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.  Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”  (Al Kautsar: 1-3).
Untuk Mujahid Afghan dan Ummat Islam!
Semoga damai, rahmat dan berkah Allah untuk kalian semua.
Pertama-tama saya ingin menyampaikan kepada Anda dari hati saya ucapan selamat pada kesempatan yang baik, Idul Adha!  Semoga Allah menerima pengorbananmu, dalam amal, ibadah, haji, sholat kalian dan Jihad dan perjuangan Mujahidin pemberani!  Semoga Allah memberkati ahli waris para syuhada dengan kesabaran dan memberikan kompensasi kepada mereka dengan sesuatu yang baik dan semoga Allah melindungi keluarga mereka dan para yatim.
Semoga Allah, Tuhan yang mulia, menukarkan penderitaan dan kesulitan ummat Islam yang tertindas dengan sukacita dan kesejahteraan.  Semoga dia membebaskan tahanan kami dari penjara tidak manusiawi musuh dan menyatukan mereka dengan keluarga mereka dan semoga Allah, Tuhan yang mulia, menghancurkan dan mempermalukan musuh kita dengan KekuasaanNya.
Serupa dengan Idul Fitri yang telah berlalu, sekali lagi saya ingin menjelaskan sikap kami mengenai isu-isu penting yang terkait dengan kami dan masa depan Anda :
Selama sepuluh tahun ini, Mujahidin pemberani kami yang terlibat dalam Jihad melawan musuh yang kejam untuk tujuan mulia dan pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya sedang melakukan peningkatan di jalan ini setiap harinya.  Mereka telah mendorong kekuatan material dan arogan di seluruh dunia ke ambang kehancuran dengan bantuan Allah.
Ribuan tentara mereka telah tewas dan cacat, sementar ayang lainnya mengalami gangguan mental.  Orang-orang Amerika dan Barat tidak memiliki rasa lebih lanjut untuk memperluas perang Afghanistan dan telah menyaksikan tentara mereka kembali dengan keadaan di dalam peti mati!
Hanya karunia dan berkah dari Allah SWT, Dia telah memilih kita untuk menjadi pelayan negara kami dan Islam dalam periode krusial dan sensitif dan menekan musuh terbesar Islam dengan tangan kita.  Memorandum saya untuk semua Mujahid adalah mereka harus mempertimbangkan bahwa semua kemenangan yang mereka raih hanyalah karena bantuan dari Allah SWT dan pengorbanan yang tak terhitung yang diajukan orang-orang.  Anda harus waspada pada ketulusan Anda, niat baik dan kesolehan dalam tindakan individual dan sosial, tidak terjebak dalam kemunafikan dan kesombongan dan jangan menunjukkan kelemahan dalam pelayanan kepada ummat Islam, jangan mengganggu dan menakuti siapapun dengan laras panjang, tunjukkan ketaatan yang kuat kepada para pemimpin Anda dan tidak tunduk pada keinginan Anda pribadi.
Saudaraku Mujahid!  Anda tahu betul bahwa sekarang musuh kita tengah menghadapi kekalahan.  Operasi militer “Badar” yang sedang berlangsung untuk satu tahun ini telah dipadamkan oleh semua konsprasi dan desain mereka.  Musuh telah menderita kerugian besar baik materi maupun jiwa di seluruh bagian negara, termasuk ibukota, Kabul.
Dalam pandangan kondisi sensitif ini, semua dalam jajaran otoritas dan individu harus mengkonsolidasikan persatuan mereka karena musuh sekrang mencoba membagi barisan mereka di bawah berbagai nama.  Mereka berusaha untuk membingungkan operasi, kemajuan militer dan prestasi Imarah Islam untuk orang asing sehingga menyembunyikan kekalahan mereka yang memalukan dan membuat-buat alasan untuk kehadiran permanen di Afghanistan dengan mendakwa negara tetangga.  Tapi musuh juga garus menyadari bahwa basis permanen mereka akan sangat ditentang oleh kami dan kami tidak akan mengizinkan hal itu terwujud.
Rakyat sebangsa kami yang terhormat di dalam dan luar negeri, harus menggunakan kecerdasan mereka, mengambil langkah-langkah untuk menetralisir plot musuh dan tidak jatuh ke dalam propaganda mereka.  Mereka harus mengonfirmasikan diri itentang aktivitas Imarah Islam melalui juru bicara resmi, website dan siaran pers.  Bangsa kita harus memberikan dukungan lebih lanjut untuk Mujahidin saat dekade terakhir dan harus memperkuat kesabaran mereka.
Jihad kami adalah untuk mencapai ridho Allah serta kedamaian negara, kebebasan dan kedaulatan.  Kami adalah perisai dari sebuah keakinan yang komunal antara kamu dan kami (Islam) dan kami yakin bahwa kehormatan dan martabat ditakdirkan untuk kita.  Kita kaan sekali lagi hidup di dunia dengan kepala kita yang tegak sebagai bangsa yang mulia jika Allah menghendakinya.
Kami sekali lagi mengundang oposisi internal untuk meninggalkan kerjasama mereka dengan penjajah demi agama mereka dan rakyat memanggil mereka untuk berdiri bahu-membahu dengan Mujahidin melawan pendudukan asing.  Menjadi tulus dalam hal ini, kalian akan menemukan bahwa pintu Imarah Islam terbuka lebar untuk Anda atau setidaknya Anda harus mengadopsi kehidupan normal anda.  Hidup Anda, kekayaan dan kehormatan akan dilindungi.
Afghanistan tanpa diragukan lagi merupakan rumah bersama bagi etnis yang banyak.  Kedaulatan dan perlindungan dari rumah ini adalah kewajiban semua.  Musuh asing kita harus menyadari dengan penuh keyakinan bahwa kita tidak menggertak atau hanya berbicara tetapi dengan tegas memanggil mereka untuk solusi dari masalah ini adalah :
Dari hari pertama invasi Anda di Afghanistan, Anda tidak meminjamkan telinga untuk sikap kami atau Anda melihatnya dengan mata musuh, tetapi kini Anda menyaksikan bahwa Anda telah melakukan perjalanan sia-sia selama sepuluh tahun terakhir, menghabiskan harta dan menumpahkan banyak darah Anda dalam upaya sia-sia.  Bagaimana Anda menimbang kondisi Afghanistan dan Amerika dalam dekade terakhir?
Jika Anda tidak mencoba untuk menipu diri dan dunia kecuali jika Anda menerima bahwa kedua negara mengalami kemunduran, tidka berkembang dibanding dengan waktu itu.  Sehubungan dengan situasi di Afghanistan, jika kalian masih optimis dengan Konferensi Bonne dan kebohongan jenderal kalian, maka pasti Anda sedang menuju pada jalan menuju kegagalan dan kehancuran yang lebih!
Rakyat kami bukanlah orang-orang yang dapat menyerah pada bangsa lain.  Kami tidak akan berpaling dari keyakinan dan sikap kami.  Kami tidak menghargai kehidupan sejauh kami meninggalkan agama kami melainkan hidup kami dan kematian sedang dan akan semata-mata hanya Allah SWT.  Kami bangga dan senang untuk menawarkan pengorbanan di jalan Allah sementara Anda berjuang untuk ekpansionisme, kekayaan dan uang.  Tentara Anda tidak memiliki semangat untuk melawan dan kehilangan moral, semua hanya bergantung pada senjata dan hardware.
Menurut informasi yang dapat dipercaya, ratusan ribu pasukan Anda telah datang dan pergi dari Afghanistan atas dasar penyebaran rotasi tetapi Anda masih berhadapan dengan Mujahid dan Taliban sejak hari pertama, ia tidak lelah atau ragu-ragu.  Jadi sekarang Anda hanya memiliki satu pilihan dan menarik semua pasukan militer Anda dari tanah kami secepatnya dan ini adalah untuk keuntungan Anda sendiri.  Tinggalkan bangsa dan tanah ini untuk anak-anak tanah ini.  Tanah ini adalah milik warga Afghanistan.  Pembentukan dan sifat dari sistem natural di sini adalah tugas warga Afghanistan.  Kami tidak ingin membahayakan bangsa dan negara.  Kami percaya bahwa resolusi untuk seluruh konflik dan kesengsaraan tinggal direalisasikan dan dipahami.
Satu hal yang paling menyakitkan adalah kematian warga sipil, yang disebabkan dalam pertempuran.  Sejauh ini musuh telah datang untuk tujuan membunuh dan menyiksa, namun Mujahidin harus mengambil setiap langkah untuk melindungi kehidupan dan kekayaan warga sesuai dengan tanggung jawab terhadap agama mereka.
Rakyat biasa juga harus memfasilitasi Mujahidin dalam mencegah kerugian sipil dan penderitaan.  Mereka harus menghindari tempat-tempat patroli AS di desa-desa dan secara aktif harus berlatih langkah-langkah pencegahan yang diumumkan oleh Mujahidin sehingga tidak membahayakan mereka jika serangan terjadi yang datang dari pihak musuh.
Sejauh ini berkaitan dengan Mujahidin maka mereka harus mencegah korban sipil di masa depan dengan penuh semangat melaksanakan ketentuan sebagai berikut :
Seluruh gubernur provinsi harus memperhatikan laporan mengenai korban sipil dan menghentikan nama palsu Taliban yang selalu digunakan terhadap korban dalam surat peringatan dan panggilan telepon.  Investigasi rutin harus dilakukan.  Ulama mulai saat ini harus berkhutbah untuk melindungi kehidupan sipil, kekayaan dan kehormatan Mujahidin dan mempromosikan kebajikan.  Semua korban sipil yang disebabkan atau diduga disebabkan oleh Mujahidin harus dilaporkan kepada atasan.
Jika korban sipil jatuh dalam serangan IED, serangan syahid dan operasi lainnya, tetapi Mujahidin setempat menolak tuduhan sementara semua testimoni dan bukti menyatakan demikian, maka harus diteruskan ke kantor hukum.  Jika tak terbantahkan danbenar bahwa darah Muslim tak berdosa tumpah oleh kelalaian Mujahidin, maka hukuman harus dilaksanakan sesuai syariat Islam setelah penyelidikan ekstensif dan semua langkah harus diambil untuk mencari pengampunan para pewaris.
Kantor terkait juga harus mendapatkan informasi dari berbagai sumber mengenai korban sipil yang disebabkan oleh Mujahidin atau orang tak dikenal dan meneruskannya ke dalam bentuk tertulis kepada otoritas untuk bertindak.untuk mengakhiri, sekali lagi saya ucapkan dengan sepenuh hati, selamat Idul Adha untuk Anda, keluarga Anda dan meminta kepada Allah SWT untuk kebahagiaan dan kemakmuran.  Saya berharap hanya takut kepada Allah, kesatuan dan ikatan Mujahidin harus lebih kuat.  Saya menyeru kepada saudara yang kaya untuk tidak melupakan si miskin, kurang beruntung dan anak yatim di hari ini dan berkurbanlah.  Saya mengajak semua Muslim di dunia untuk mengambil langkah-langkah yang layak di hari ini untuk perubahan dunia Islam untuk kepentingan Islam, persatuan dan tegaknya negara yang mengimplementasikan prinsip-prinsip Islam.  Saya menyarankan kepada semua gerakan Islam dan Jihad di seluruh dunia untuk berhati-hati terhadap tipu daya musuh yang membenci Islam.
Semoga Allah SWT pada gilirannya mengganti penderitaan kami dengan kebahagiaan dan membantu kami mendirikan pemerintahan Independen yang berbasis Syariah.  Aamiin.
Hamba Islam
Mullah Muhammad Omar Mujahid
Imarah Islam Afghanistan